Sabtu, 23 Mei 2009

a little about blood

DARAH DAN KOAGULASI DARAH
 Darah pada umumnya terdiri dari empat bagian, yaitu plasma, eritrosit, leukosit, dan trombosit. 
1. Plasma darah
Plasma adalah suatu cairan kompleks yang berfungsi sebagai medium transportasi untuk zat-zat yang diangkut dalam darah. Semua konstituen plasma dapat berdifusi bebas menembus dinding kapiler kecuali protein plasma, yang tetap berada di dalam plasma.
2. Eritrosit 
Eritrosit (sel darah merah) memiliki fungsi khusus mengangkut O2 dalam darah. Eritrosit tidak memiliki nukleus, organel, atau ribosom, tetapi dipenuhi oleh hemoglobin, yaitu molekul mengandung besi yang dapat berikatan dengan O2 secara longgar dan reversibel. Hemoglobin merupakan pengangkut satu-satunya O2 dalam darah karena O2 sukar larut dalam darah. Hemoglobin juga berperan dalam transportasi CO2 dan sebagai penyangga darah dengan berikatan secara reversibel dengan CO2 dan H+. Karena tidak mampu mengganti komponen-komponennya, eritrosit memiliki usia yang terbatas, yaitu sekitar 120 hari.
3. Leukosit
Leukosit (sel darah putih) adalah unit pertahanan tubuh. Sel ini menyerang benda asing yang masuk, menghancurkan sel abnormal yang muncul di dalam tubuh, dan membersihkan debris sel. Terdapat lima jenis leukosit yang masing-masing memiliki tugas berbeda, yaitu antara lain: 
• Neutrofil, spesialis fagositik, yang penting untuk memakan bakteri dan debris sel.
• Eosinofil yang mengkhususkan diri menyerang cacing parasitik dan berperan penting dalam reaksi alergi.
• Basofil yang mengeluarkan dua zat kimia: histamin, yang juga penting dalam respons alergi, dan heparin membantu membersihkan partikel lemak dari darah.
• Monosit, yang setelah keluar dari pembuluh kemudian bertahan di jaringan dan membesar untuk menjadi fagosit jaringan yang dikenal sebagai makrofag.
• Limfosit yang membentuk pertahanan tubuh terhadap invasi bakteri, virus, dan sasaran lain yang asing baginya. Perangkat pertahanan yang dimiliki limfosit antara lain adalah antibodi dan respons imun seluler.
Leukosit terdapat di dalam darah hanya sewaktu transit dari tempat produksi dan penyimpanan di sumsum tulang (dan juga organ-organ limfoid untuk limfosit) dan tempat kerjanya di jaringan. Setap saat, sebagian besar leukosit berada di luar darah, yaitu di jaringan sebagai pengawas dan penyerang zat-zat asing yang tidak sesuai pada tubuh. Semua leukosit memiliki rentan usia yang terbatas dan harus diganti melalui diferensiasi dan proliferasi sel-sel prekursor. Jumlah total dan persentase setiap jenis leukosit yang diproduksi bergantung pada kebutuhan pertahanan sesaat tubuh. 
4. Trombosit
Trombosit adalah fragmen sel yang berasal dari megakariosit besar di sumsum tulang. Trombosit berperan penting dalam hemostasis penghentian perdarahan dari pembuluh yang cedera.
Pendarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh darah karena terpotong atau rusak. Pada tubuh normal, maka pendarahan akan segera diatasi agar darah tidak terus menerus keluar. Mekanisme penghentian darah dalam pendarahan dapat disebut sebagai mekanisme koagulasi/penjendalan darah. Mekanisme koagulasi darah penting untuk menjaga hemostasis (keseimbangan darah) tubuh. Tiga langkah utama pada proses koagulasi darah adalah spasme vaskuler, penyumbatan luka oleh trombosit, dan pembentukan bekuan (koagulasi darah). Spasme vaskuler yaitu mengurangi aliran darah melalui pembuluh yang cedera, yaitu dengan penyempitan bagian yang terluka. Hal ini terjadi karena kontraksi miogenik otot polos sebagai suatu plasma lokal dan karena refleks simpatik yang merangsang serabut adrogenik yang menginversi otot polos dinding pembuluh lokal. Kontraksi ini membuat darah yang keluar dari pembuluh darah akan berkurang (Frandson, 1992). Sementara itu, terjadi pembentukan agregasi trombosit di tempat cedera pembuluh dengan cepat sehingga dapat menambal defek yang terjadi. Trombosit mulai berkumpul apabila berkontak dengan kolagen di dinding pembuluh yang rusak. Pembentukan bekuan (koagulasi darah) bertujuan untuk memperkuat sumbatan dari trombosit pada bagian luka tersebut dan mengubah darah di sekitar tempat cedera menjadi suatu gel yang tidak mengalir. Sebagian besar faktor yang diperlukan untuk pembekuan darah selalu terdapat di dalam plasma dalam bentuk prekursor inaktif. Faktor-faktor yang diperlukan dalam penggumpalan darah adalah garam kalsium sel yang luka yang membebaskan trompokinase, trombin yang terbentuk dari protombin, dan fibrin yang terbentuk dari fibrinogen. Trombosit akan mengeluarkan tromboplastin, kemudian dibantu oleh ion Ca2+, tromboplastin tersebut akan mengaktifkan protrombin menjadi trombin (Evelyn, 1989). Trombin adalah enzim yang mengubah fibrinogen menjadi fibrin. Fibrin merupakan suatu molekul berbentuk benang yang tidak larut, yang ditebarkan membentuk jaring. Fibrin inilah yang berfungsi menjaring sel-sel darah merah menjadi gel atau menggumpal (Poedjiadi, 1994). Kisaran waktu terjadinya koagulasi darah adalah 15 detik sampai 2 menit dan umumnya akan berakhir dalam waktu 5 menit. Jika tidak lagi diperlukan, darah terkoagulasi itu akan dilarutkan oleh plasmin, yaitu suatu faktor fibrinolitik yang juga diaktifkan apabila berkontak dengan kolagen.
Proses penjendalan darah dapat dihambat oleh berbagai senyawa, antara lain oleh aspirin, warfarin, heparin, dan kalium sitrat atau natrium sitrat. Masing-masing senyawa mennghambat proses penjendalan darah dengan cara yang beragam. Aspirin menghambat koagulasi darah dengan menghambat agregasi platelet, atau sebagai antiplatelet. Antikoagulan lainnya adalah warfarin, yaitu mekanismenya dengan menghambat karboksilasi residu glutamat dari protrombin sehingga protrombin tidak dapat diubah menjadi trombin. Heparin menghambat koagulasi darah dengan meningkatkan laju pembentukan komplek trombin-antitrombin III yang dapat menginaktivasi trombin sehingga tidak dapat melanjutkan proses pembekuan darah karena tidak dapat mengubah fibrinogen menjadi fibrin. Selain itu koagulasi dapat dicegah dengan penambahan senyawa yang dapat menghilangkan garam kalsium (Schmidt, 1997). Garam kalsium membantu tromboplastin mengubah protrombin menjadi trombin. Jika garam kalsium tidak ada, maka pembentukan trombin juga akan terhambat. Contohnya senyawanya adalah kalium sitrat dan natrium sitrat. 

DAFTAR PUSTAKA
Evelyn, Pearce, 1989, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Gramedia, Jakarta 
Frandson, R.D., 1992, Anatomi dan Fisiologi Ternak Edisi ke-4. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
Hidayah, Tri, dkk., 2000, Penapisan Aktivitas Antibakteri dan Antifungi Ekstrak Etanol Beberapa Tumbuhan Suku Rutaceae, http://bahan-alam.fa.itb.ac.id. Diakses tanggal: 21 Mei 2009
Poedjiadi, Anna, 1994, Dasar-dasar Biokimia, Universitas Indonesia Press, Jakarta

Schmid, K. and Friends, 1997, Animal Physiology Adaptation and Environment, Cambridge University Press, USA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar